Dear Diary.

13 Februari 2016 

Rudi Seran :
paman, adek, mahasiswa, yang boncengin kemana-mana

Selamat ulang tahun paman Umarudin S. yang ke-22. Semoga umurnya berkah, sehat, cepat wisuda. Hadiah ulang tahun paling special adalah : kamu sedang dipersiapkan mempunyai kakak ipar orang Korea. 

14 Februari 2016

Konon katanya ini hari 'Kasih Sayang'. Warna pink, coklat, pernak-pernik bentuk hati, dan alunan-alunan lagu romantis adalah ciri khas peringatan hari kasih sayang yang lebih dikenal dengan 'Valentine Day' ini. 

Lagu romantis. Dan lagu yang sering terdengar dari sound player smartphone saya adalah lagu 'Cinta dan Benci' dari Geisha. Ironis.

Yah, apa boleh buat. Saya bukan seorang yang pro ataupun anti Valentine. Saya menyebut diri saya orang yang tidak merayakan Valentine. Dilihat dari pilihan lagu saya di daftar 'most played song', maka sudah jelas terlihat saya memang tidak punya pasangan untuk merayakan Valentine. Dilihat dari bentuk keimanan saya, maka saya jelas lebih menginginkan seorang pendamping untuk merayakan Idul Fitri ketimbang merayakan sesuatu yang tidak diatur dalam Islam.

Cinta kasih, harapan dan doa bisa selalu hadir tiap harinya. Tapi saya mengakui, kita semua butuh momen. Dan bila 14 februari digadang-gadang sebagai hari untuk menyatakan perasaan kasih sayang, maka mungkin kita bisa melakukan sesuatu untuk hari ini. Banyak hal, malah. Tergantung seberapa besar tingkat kebutuhan seseorang terhadap daya tarik dari Valentine. 

Dan saya memilih untuk bilang cinta. 

Papa Sulaiman Amir, Mama Siti Khadijah, kribo Muhammad Mahrus Putra, dan bungsu Imran Satria Abadi, I LOVE YOU ALL! ❤

KKP Selong dan Ibu
Rafting keluarga besar Kantor POS Selong 83600
Lingsar-Lombok Barat, 8/2/2016

Kakak beradik Boleng Metha

16 Februari 2016

Jika itu 2 kali jaga malam,
maka itu 2 malam sampai pagi

Ada beberapa "mitos" yang beredar di IGD, salah satunya adalah : jika jumlah tempat tidur ternyata tidak cukup menampung semua pasien yang masuk, maka dirimu adalah seorang "pembawa" atau kamu dan rekan jagamu sedang mengalami "kecocokan". Serasi dalam berkontribusi mendatangkan banyak pasien. Tidak masuk akal memang, namun seringkali terjadi. Dan kejadian ini bisa disaksikan secara nyata pada saat jam jaga saya bersama dr. Lysti. Seperti hari-hari sebelumnya, hari ini pun "pertemuan" kami berdua bikin 'full bed' di IGD. Kalau kita berdua punya usaha jualan bubur, mungkin hasil dagangan kita yang laris manis bisa dipakai untuk naik haji 2 kali seperti H. Muhidin (tokoh dalam serial Tukang Bubur Naik Haji).

Di malam-malam yang diiringi suara monitor di ruang resusitasi (bila ada dengungan monitor itu tanda bahwa kamar petugas akan berjarak sangat jauh dari jangkauan), advice favorit dr. Lysti adalah : "Bahagia itu kita yang ciptakan sendiri, Kak".
Karena kita pernah bahagia, namun berlangsung semu sebab menggantungkan harapan bahwa orang yang lain yang mewujudkan kebahagiaan itu. 
Ironisnya meskipun terkesan semacam ilusi, rasa sakitnya membuat tersadar bahwa semua itu nyata. Sadar, bangun dari mimpi, menciptakan bahagia lainnya.

Wanita, selalu mencari telinga untuk mendengarkan dan bahu untuk bersandar. Oleh karena itu jangan pernah remehkan keluh kesah dan tiap tetes air matanya. Karena saat dia memutuskan menghapus air matanya sendiri, dia sedang memilih untuk menciptakan kebahagiaannya sendiri. Saat tak lagi didengarkan, dia berhenti bicara. Diam. Mulai terbiasa tanpa kehadiranmu. Kebahagiannya akan berawal dari situ.

Saya yakin seorang dr. Lystiani Puspita Dewi suatu saat akan menjadi dokter ahli bedah yang baik, seperti yang beliau impikan. Meskipun kisah cintanya yang lampau tak seperti yang diimpikan. Mimpi kita tentang kisah bahagia bersama pria-pria antah berantah itu mungkin pernah membuahkan luka, dok. But well, donat yang adonannya dibanting makin keras itu yang menjadikan hasilnya makin enak, bukan? Ada mimpi lain yang harus diwujudkan. Bahagia.